💜

Lingkaran Cinta

Lingkaran cinta malam ini aku definisikan sebagai entah mengapa terjadi. Aku mengenal tarbiyah dan aku jatuh cinta kepadanya. Entahlah,...

Rabu, 03 April 2013

Tapi Bagaimana Jika Aku Mencintaimu

Arzenta Kanuriza
Tentang nama empat dara
Untuk satu pria semata
Ar diam, memendam, dalam
Untuk cinta yang merendahkan
Ta bala, juang, lebam
Untuk hati yang tak akan dimenangkan
Ka memuja, mendamba,harap
Untuk kekasih yang selamanya angan
Iza berdoa, khusyuk, mengisak
Untuk rusuk yang terus menusuk
Zen melepas, menghempas, dara
Untuk Nuri yang sudah dipeluk
Tentang empat dara tercapakkan
Untuk Zen dan Nuri bersatu

Dia ada perasaan terhadapku, dari dulu sampai sekarang. Tetap. Bahkan terakhir dia mengaku rasa untukku itu semakin bertambah. Seingkali malam-malamnya penuh air mata, menyesalkan perasaan terhadapku yang tak kunjung hilang. Melampiskan kepada orang lain? Sudah dia coba. Tak berhasil. Hm..

Belum sempat ku memikirkan bagaimana merespon dia yang itu. Ada dia yang lain, yang juga mempunyai perasaan berbeda terhadapku. Kali ini ku juga cukup yakin, tatapan orang yang suka sudah berbeda. Aku bisa merasakan. Apalagi, temannya juga mengatakannya kepadaku. Ah dasar aku tak peka. Temannya sampai tak kuat mencerikannya kepadaku, artinya telah sering ia mendengarkan perasaannya tentangku, cinta itu mungkin. Tetapi mengapa ku juga tak kunjung merespon juga. Saat itu ku jawab, maaf saya lagi mau konsentrasi belajar, lagian aku dilarang menjalin hubungan oleh orangtuaku, ku coba berdalih kepada temannya itu. Entah bagaimana temannya itu menjelaskan alasanku yang tak masuk akal itu kepadanya.

Ah saya juga tambah pusing lagi. Semalam pikiran terkuras memikirkan dua perasaan yang ku abaikan itu. Pagi-pagi ada yang lain lagi. Kali ini, si dia yang ini langsung berbicara lewat ponselnya, tertulis “Maaf Zaen, saya tak kuat lagi menyimpan perasaan ini. Saya suka kamu.”

Ya Alloh sangat bertubi-tubi, berurutan, bersamaan. Mengapa begitu banyak yang memberi perhatian kepadaku, sedang aku tak kan bisa memperhatikan mereka semua. Karena hatiku telah dimiliki seseorang.Aku menyukainya sejak lama. Dia juga sebenarnya menyukaiku, tetapi sayang sekarang dia telah bersama sahabatku. Sahabat dekatku.

Mengapa bisa demikian? Dasar ya wanita ga bisa sejenak saja tanpa kepastian. Padahal, taukah mengapa selama itu aku tak menyatakan rasaku kepadamu, wahai pujaan hati? Karena aku tak mungkin bisa menyakiti perasaan dia, dia, dan dia, dengan menerimamu dulu.

Kamu ingin aku menyakiti temanmu sendiri. Dia, dia, dan dia adalah temanmu bukan? Temanmu yang menyukaiku. Sama sepertimu, kan. Malah mungkin mereka justeru mempunyai cinta yang lebih besar terhadapku daripadamu. Buktinya mereka sampai berani menyatakannya, kan.

Sedangkan kamu? Hanya diam. Kamu yang hanya bisa menungguku agar aku mengungkapkan perasaanku kepadamu. Bahkan selama masa tunggumu itu, kamu sering bersama sahabat dekatku. Bukan begitu?

Lantas bagaimana bisa aku harus memilihmu, mengungkapkan perasaan sukaku kepadamu. Apakah adil jika aku harus memilih orang yang tak jelas perasaannya terhadapku, dan berarti menolak orang-orang yang telah jelas-jelas menyatakan rasa sukanya. Bagaimana sakitnya perasaan mereka. Betapa egois dirimu yang tak pernah mencoba mengertiku.

Tapi bagaimana jika tetap saja aku mencintaimu...