💜

Lingkaran Cinta

Lingkaran cinta malam ini aku definisikan sebagai entah mengapa terjadi. Aku mengenal tarbiyah dan aku jatuh cinta kepadanya. Entahlah,...

Jumat, 20 Juni 2014

Kado Pernikahan

Kenapa selimut?
Aku tidak yakin dengan alasanku bahkan lebih tepatnya tidak tahu kenapa. Justeru iya, itu seperti lelucon saja. Pikirkan, alasanku saat itu karena selimut dapat menghangatkannya, juga akan selalu mendekapnya kapanpun saat dia membutuhkan. Dan, aku membayangkan jika selimut itu aku. Haha lucu sekali kan, memberi kado kepada seseorang yang sudah menikah dengan alasan beranologi disengaja semacam itu. Jadi, maksudku sebenarnya itu mau jadi apa coba? Sangat ambigu. Aku ingin menjadi orang ketiga tidak tampak pada sebuah malam pertama, kah. Aku tidak nakal seperti itu, rasanya. Atau, apakah berkorelasi dengan idiom cinta tidak harus memiliki, lalu membiarkan selimut itu menjadi simbol tapi cintaku selalu abadi. Haha. Romatisme keblablasan aku pikir.

Baik, bolehlah aku terus menertawakan alasan itu sampai sekarang. Namun, akankah aku terus menyangkal kejujuranku sendiri. Seberapapun menjijikannya alasan itu, apakah aku akan terus-terusan tidak mengakui kalau alasan itu milikku. Buktinya, aku memang berpikir konyol seperti itu tidak peduli seberapa keras aku menertawakannya akhirnya. Bahkan sebelum aku sempat berpikir hal lain apapun, kado selimut adalah hal pertama yang terlintas. Mungkin, karena memang telah jauh terlebih dahulu ada dalam pikiran juga perasaanku kalau aku masih menyukainya sesaat ketika aku mendengar kabar undangan pernikahannya. Haha, betapa aku tidak terharu atas jalan takdir ini.

Maka aku tidak dapat mengatakan apapun, selain datang..
Selamat, semoga engkau bahagia bersamanya..
Aku turut merasa bahagia.
18 Juni 2014 di tendamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar